Bismillah.
Sebagai seorang Muslim kita perlu belajar. Belajar menjadi Muslim yang baik. Yang mengerti hak-hak Allah. Mengerti kewajiban-kewajibannya terhadap Allah, RasulNya, orang tuanya, istrinya, manusia yang lain, dll.
Rukun Islam dan Rukun Iman bisa kita jadikan panduan, atau seperti kurikulum kita dalam belajar.
Rukun Islam
عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال : سمعت النبي صلَّى الله عليه وسلَّم يقول : بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ .رواه البخاري و مسلم .
Dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab –radhiyallahu ‘anhuma-, katanya, “Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, ‘Islam dibangun di atas lima: persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadan’”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)
Rukun Iman
Dalam masalah keimanan, yang dipahami secara luas oleh kaum muslimin adalah rukun iman yang enam. Hal ini dipahami dari salah satu hadits yang terkenal, yang disebut dengan hadits Jibril. Yaitu, ketika Jibril ‘alaihis salaam mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam wujud manusia, untuk bertanya dalam rangka mengajarkan apa itu Islam, iman dan ihsan.
Ketika Jibril ‘alaihis salaam bertanya,
فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ
“Kabarkanlah kepadaku, apa itu iman?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Engkau beriman kepada (1) Allah, (2) malaikat-Nya, (3) kitab-kitabNya, (4) para Rasul-Nya, (5) hari akhir, dan beriman kepada (6) takdir, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk.” (HR. Muslim no. 8)
Blog ini insya Allah akan menulis tentang perjalanan saya mempelajari kurikulum utama Islam ini.
Tidak ada komentar