Namun demikian dalam kenyataannya pengelolaan layanan TI pada perusahaan manufaktur biasanya terbentur pada minimnya SDM, pola kerja dan proses yang tidak efisien dan efektif, serta lemahnya justifikasi ke manajemen untuk melakukan investasi TI.
Point yang saya cetak tebal itulah yang saya amati terjadi. Pola kerja yang tidak efisien dan efektif terindikasi dari menumpuknya proyek TI dan tingkat penyelesaian yang rendah. Lemahnya justifikasi budget TI harusnya juga dikembalikan pada The Four Are Question yang disampaikan John Thorp dalam bukunya The Information Paradox. Jika tidak, efeknya budget TI akan membengkak dan tidak terlihat jelas implikasinya terhadap bisnis perusahaan.
Berdasarkan hal itu, saya berencana membuat konsep blue print implementasi ITIL. Dari blog Pak Dede juga terdapat tahapan-tahapan tersebut. Tahapan-tahapan implementasi ITIL menurut Pak Dede Mulyana adalah sebagai berikut :
Sebagai tahapan awal adalah perusahaan harus memiliki SDM IT yang mengerti framework ITIL. Hal tersebut bisa dilakukan dengan belajar sendiri dari buku, mengikuti training, atau mengadakan workshop di perusahaan.
Setelah memiliki SDM IT yang mengerti ITIL, bisa dimulai menyusun rencana implementasi, seperti:
- Merencanakan Awareness Campaign kepada seluruh komponen organisasi, termasuk kepada pimpinan perusahaan
- Melakukan Assessment mengenai tingkat kematangan proses-proses IT (ITIL maturity assessment)
- Membuat gap analysis
- Membuat Roadmap Implementasi
- Mengidentifikasikan Quick Win proses-proses dan fungsi dalam ITIL yang dapat langsung dilihat hasilnya oleh manajemen dan user
- Membuat proses-proses dan fungsi yang akan diimplementasikan (kebijakan, prosedur, peran dan tanggungjawab dll)
- Memilih perangkat pembantu / tools untuk membantu agar proses-proses dan fungsi yang diimplementasikan dapat berjalan dengan efektif dan efisien
- Membuat sebuah Service Improvement Program yang secara periodik melakukan review terhadap keberhasilan implementasi ITIL
Melibatkan konsultan dalam implementasi ITIL juga merupakan salah satu rekomendasi (walaupun tidak harus), karena biasanya konsultan memiliki pengalaman dalam implementasi sehingga dapat membantu implementasi dengan lebih baik. Namun pada dasarnya implementasi dapat dilakukan sendiri dengan memahami buku ITIL, terutama volume Service Support dan Service Delivery untuk ITIL versi 2 atau 5 Volume buku (SS,SD,ST,SO,CSI) pada ITIL versi 3.
Semoga rencana ini bisa terlaksana.
Sumber : http://itilindo.com/tentang-kami/about/
Tidak ada komentar