UnbossCamp – The
Unboss Way in Higher Education (Part 2)
Saya lanjutkan pembahasan tentang UnbossCamp Way dengan
scenario agar lebih jelas.
Misalkan saya ingin kuliah
dengan tujuan untuk menjadi seorang professional IT, lebih tepatnya ke jalur
software engineering. Profesi terkait misalnya programmer atau sistem analis.
Maka saya coba cari-cari di internet, learning path untuk
menuju ke sana. Ini semacam kurikulum yang saya buat sendiri, saya custom
sendiri. Ini bisa refer ke kampus tertentu atau dari professional path
tertentu. Misal dari hasil pencarian ini, learning path nya secara sederhana
sebagai berikut :
1.
Basic Programming
2.
Database
3.
Desktop Programming
4.
Web Programming
5.
Mobile Programming
6.
System Modeling.
7.
Analyst and Design.
8.
Infrastructure Knowledge.
9.
Data science.
10.
Dll.
Lalu, dari masing-masing item di learning path, bisa lebih
di detilkan lagi menjadi sub learning path dan kita cari learning resource nya.
Misal kita dapat dari Youtube atau artikel di Medium atau yang lain.
Kita perlu record, kapan dan apa
yang kita pelajari. Ini disebut learning journal. Learning journal ini,
sebaiknya online, sehingga orang lain bisa melihat progress belajar kita.
Selain itu, orang lain yang punya minat yang sama untuk belajar dibidang yang
sama, dapat saling berbagi learning resource dan experience. Bisa saling menilai
kualitas learning resource nya.
Setelah kita belajar, kita perlu menunjukkan bahwa kita tahu
dan bisa dengan yang kita pelajari. Dengan cara apa ?
1.
Dengan cara mengajarkan kembali apa yang kita
pelajari. Misalnya dengan menulis artikel di blog pribadi kita, atau di medium,
atau di linkedin, atau di facebook, dll. Atau dengan menjelaskan dengan video
yang di publish di Youtube. Dengan begini, maka orang lain akan tahu, bahwa kita
tahu dan bisa dalam bidang tersebut. Orang lain juga bisa memberikan penilaian,
kritikan, masukan, dll.
2.
Dengan cara menghasilkan produk dari ilmu yang
kita pelajari. Misal jika jurusan IT, kita bisa membuat program, lalu publish
programnya di github. Jelaskan. Maka orang lainpun bisa melihat dan menilai.
Produk ini juga berarti service, misal Anda ikut apply job di Upwork atau di
Freelancer website.
3.
Update portfolio kita, ini sebenarnya kurang.
Karena hanya show tanpa bukti, kecuali disertai link bukti kita di internet
(jejak digital).
4.
Mencari / mengikuti / mendapatkan sertifikat
kompetensi. Ini lebih baik dari no 3. Tapi biasanya ini bayar, ada juga sih
yang gak berbayar.
Dengan cara-cara di atas,
intinya kita show up ke dunia ya.
Langkah terakhir , intinya adalah validasi atau mendapatkan
pengakuan.
Di bagian sebelumnya , no 4, itu salah satunya, sertifikat
kompetensi. Tapi jika ingin yang tidak berbayar, memang agak sulit, tapi bisa,
yaitu dengan cara promote artikel atau video atau produk Anda ke sosmed, lalu
minta feedback mereka. Ini validasi dari netizen.
Validasi yang formil, untuk
keperluan yang formil, kadang memang diperlukan. Untuk ini, perlu sebuah sistem
yang bisa mengakuisisi aktifitas belajar Anda oleh institusi perguruan tinggi.
Artinya, bisa dikonversi SKS nya. Ini biasanya berbayar. Tapi jika ada kolaborasi
antara industry, kampus dan masyarakat, maka ini bisa gratis. Karena pada
prinsipnya, industry butuh talent, masyarakat sudah punya talent dengan metode
belajar UnbossCamp, lalu kampus memvalidasinya, kampus dibayar oleh industry.
Ini tidak mudah, tapi ini mungkin.
Perlu kesadaran berasama, bahwa Pendidikan tinggi itu
tanggung jawab semua. Yang belajar/mahasiswanya, harus memang yang mau belajar,
bukan Cuma mau ijazah. Yang butuh / industry harus jemput bola mencari talent
dan ikut berkontribusi. Kampus tugasnya untuk memvalidasi.
This is The UnbossCamp Way
in Higher Education.
Tidak ada komentar